Senin, 05 September 2016

SAAT KERINDUAN ITU MEMANGGIL KEMBALI





Tiba-tiba aku mengingat kalian…yang sudah terlebih dahulu pulang ke dalam keabadian. 
Saat aku gagal memahami engkau, aku gagal memaklumimu,memaklumi kalian…
Saat aku marah dan geram ketika engkau menjadi seperti anak-anak. Aku saat itu lupa, betapa dahulu, dengan sangat sabar dan telaten, kalian berdua memanduku,menopangku, membimbingku..

Saat pikun menyergapmu dalam erangan sakit dan perihnya derita..aku baru sadar, betapa sabar kalian menolongku mengerti dunia ini..
Saat aku agak malas memandikanmu..aku abru sadar saat ini, saat engkau, saat kalian sudah tidak bersamaku, betapa dahlu kalian sabar membujukmu mandi dalam segala kenakalanku..

Malam ini..dalam keheningan..dalam kesepian..dalam kesdaran..aku teringat..betapa berat aku memapahmu menuju kamar mandi untuk sekedar beritual jasmani… dan aku tersadar, betapa dahulu dengan tidak mengenal letih, kau mangajariku berjalan, memapahku…menuntunku…
Bapak…Simbok..
Maafkan aku..yang terlambat sadar..terlambat mengerti ingin dan harapmu..sementara selalu kalian mengerti aku..mengerti kami anak-anakmu…
Kini..saat ruang dan waktu memisahkan..meski hati dan rasa ini takmungkin terpisah..aku tersadar…
Betapa pengorbanan kalian tiada terbatas…
Kesunyian ini..memanggilku rinduku pada kalian.. memanggil kenangan maa silam..saat keindahan dalam perjuangan pekerjaan menyatukan kita.. saat hujan dan panas mengurng kita…
Bapak.. Simbok…
Aku merindumu… ingin kau hadir dalam mimpiku..ingin kau menyapaku kembali… meski harapku sulit terwujud..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH