Sabtu, 13 Juni 2015

Sebuah Gubahan



Surat Untuk Kekasih
Andai aku dapat
Mengembalikan waktu
Kembali untuk memisahkan jarak yang Menyatukan kita
Memisahkan dua jiwa insan yang berbeda
Memisahkan dua hati yang terluka
Memisahkan diriku dan dirimu
Yang tak sehati yang akhirnya
Kita selalu saling melukai, entah kau yang melukaiku atau aku yang melukaimu
Mungkin sejatinya kau sudah tidak menginginkanku lagi
Kau ingin melabuhku dalam samudera luas demi menghapusku dari hidupmu..
Jika memang itu inginmu,,,,tidak mengapa
Daripada kita selalu ada bersama namun terus saja menabung luka
Atau rasa ini  saat pertama kau pandang aku memang sama sekali tiada lagi untukku
Karena telah singgah untuk orang lain
Apakah dirimu masih mengingat aku
Walaupun hanya sesaat seperti angin berlalu
Pernahkah kau mengetahui keadaanku saat ini
Pernahkah kau mengetahui perasaan aku saat ini
yang terluka karenamu
Dan apakah dirimu pernah tau
Bahwa betapa sulitnya hatiku untuk melepaskanmu
Dan melupakan semua kenangan
Suka dan duka, tagis dan tawa
Manis pahitnya perjalanan kisah cinta kita
Mungkin tlah ada seseorang yang menggantikan aku dihatimu
menggantikan orang yang pernah singgah dikehidupanmu
yang pernah mengisi dan mewarnai hari harimu
yang pernah menyinari dan menerangi gelapnya malammu
Dan tempat perteduhanmu disaat hujan membasahimu
semua itu tinggal kenangan yang membuatku dalam kesedihan
Membawaku kedalam persimpangan jalan yang suram
Membawaku melangkah kejalan yang kelam
Dan leburkan hatimu berkeping keping tak berarti
Disaat hati tak kuasa lagi menahan keletihan
Terkadang kuberfikir
“sampai kapan aku bisa menahan semua ini”
Terkadang hati kecilku berbisik
Seakan memaksaku untuk memilih
Mengenangmu walau dalam kesedihan
Atau
Melangkah kedepan dan
melupakan semua kenangan tentangmu dari benakku
Aku tak pernah menyesali semua yang telah terjadi saat ini
Karena bagiku pernah memiliki saja sudah cukup untukku
Dan pernah mencintaimu adalah anugrah terindah dalam hidupku
Dan itu sudah hampir satu dasa warsa kita bersama

Kuiklas jika harus  pergi  dan itu bukan berarti kumenyerah
Tapi lebih kepada meyadari dan menerima
Bahwa ada hal hal yang tak dapat dipaksakan diantara kita
Dan jangan menangis karena sesuatu telah berakhir
Tapi tersenyum dan bahagialah karena semua itu pernah terjadi
Tiba saatnya dimana engkau harus berhenti mencintaiku
Bukan karena aku berhenti mencintaimu
Melainkan karena kita menyadari bahwa engkau akan lebih bahagia apabila aku melepaskanmu
Kadang kala, Aku yang engkau cintai adalah orang yang sering menyakitimu dan maafkan aku yang tak mampu memberikan lebih kepadamu
Sekarang bagiku.
Lebih baik aku diam daripada menjelaskan apa yang aku rasakan
karena akan lebih menyakitkan ketika engkau bisa mendengar tapi tak bisa mengerti
Selama ini dan sampai saat ini aku tak penah memaksamu untuk mencintaiku tapi aku yakin suatu saat nanti engkau akan menyadari seberapa besar aku mencintaimu selama ini
Selamat tinggal kasih
Semoga esok engkau lebih bahagia daripada saat ini
Dari yang selalu mencintaimu meski kau selalu melukaiku
sebuah gubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH