Sabtu, 06 Juni 2015

Gadis itu membuka...

Wanita Kertas

Sebuah catatan kecil seorang wanita yang memiliki sifat seperti kertas, lembut dan penuh lekukan. sebuah cerita seorang wanita yang hidup sendiri tanpa ada 1 cinta pun yang ia punya saat ini, hingga suatu saat cinta itu datang dan membuat hidupnya berubah.
Suara hujan begitu berisik membangunkan gadis kecil yang tertidur pulas pagi itu, dia terbangun terbangun dari tempat tidur kardusnya, gadis kecil ini memarah kecil kepada hujan “hujan tolong kau basahkan tempat lain asal jangan rumah ku yang tak kuat menampung airmu hujan” ucap gadis itu dengan raut wajah sedih, gadis ini sempat menutup mukanya karena ia malu kepada hujan karena dia terlalu cengeng, gadis ini bangkit dari tempat kumuhnya menuju kolong jembatan mencari sisa botol minuman, mungkin gadis kecil ini haus, dan tidak lama dia mendapatkan botol air minum tetapi airnya hanya 1 tetes tidak pun membasahi lidah kecilnya, dia menangis dia membuang botol itu, dan dia tidak sadar bahwa botol yang ia buang bisa menampun air hujan, yang bisa ia minum untuk saat ini, dia melihat botol tadi itu tertampung air sampai penuh, dia berdiri dan berlari mengambil botol air, ketika dia meminum air itu dia mengucap syukur pada tuhan yang menurunkan hujan pagi ini “maafkan aku tuhan, ternyata hujan yang engkau turunkan begitu berarti untukku”.
Sekarang gadis kecil ini berjalan membawa tas karung berisi barang barang tak layak, setelah dia jalan dia menemukan buku buku yang terbuang berserakan, dia mengutip buku itu tapi bukan untuk ia jual melainkan dia ingin membaca buku itu, gadis ini tak sekolah bagaimana dia bisa membaca?, gadis kecil ini sungguh pintar, setiap hari dia pergi ke sekolah sekolah untuk mendengarkan guru berbicara, dia terlihat senang tapi teman temannya selalu mengejeknya meludahinya, dia begitu tertekan dia hanya ingin seperti mereka ingin sekolah dan ingin pandai membaca, dia pulang dengan wajah sedih, tapi pulang kemana?, dia tidak punya rumah, rumahnya sudah rubuh karena hujan tadi, dia juga tidak punya ibu apalagi ayah yang menjaga dan membelainya layaknya malaikat dalam hidupnya, terlihat dia membentangkan kerdus kecil sebagai alas tempat ia beristirahat malam ini.
15 tahun berlalu, gadis kecil ini bukan lah gadis kecil lagi tetapi dia seorang gadis remaja yang sangat cantik, dia mendapatkan sebuah beasiswa di jakarta, entah dari mana dia mendapatkan beasiswa, tapi sedikit ia bercerita, waktu umurnya 9 tahun dia pernah mengikuti lomba puisi perjuangan di depan presiden indonesia, presiden begitu bangga dengan anak yang membacakan sebuah puisi di depan dengan muka yang kusam tak pernah mandi itu, presiden menyuruh menteri pendidikan memberikan dia beasiswa SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi negeri, gadis itu terlihat berubah dia adalah seorang wanita dengan rambut panjang sebahu, matanya yang begitu indah dan alisnya begitu tertata, dia terlihat seperti anak pejabat, dia sudah mempunyai rumah, rumahnya begitu besar dia tinggal bersama adik angkatnya dan 3 wanita tua yang pernah menolongnya, sekarang dia kuliah di universitas indonesia fakultas sastra, dia menyukai buku, ia masih menjadi seorang gadis kecil, semangatnya untuk sukses begitu bergejolak, selain kuliah dia juga seorang yang bergelut dalam bidang bisnis, dia membuka toko permen di jakarta dan membuka 4 toko buku di jakarta selatan dan utara, dia begitu mensyukuri apa yang diberikan tuhan kepadanya waktu ia menjadi gadis kecil.
Malam ini gadis itu membuka.....silakan baca selengkapnya di...
http://goo.gl/in8rJh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH