Wanita Kertas
Sebuah
catatan kecil seorang wanita yang memiliki sifat seperti kertas, lembut
dan penuh lekukan. sebuah cerita seorang wanita yang hidup sendiri
tanpa ada 1 cinta pun yang ia punya saat ini, hingga suatu saat cinta
itu datang dan membuat hidupnya berubah.
Suara hujan begitu berisik membangunkan gadis kecil yang tertidur
pulas pagi itu, dia terbangun terbangun dari tempat tidur kardusnya,
gadis kecil ini memarah kecil kepada hujan “hujan tolong kau basahkan
tempat lain asal jangan rumah ku yang tak kuat menampung airmu hujan”
ucap gadis itu dengan raut wajah sedih, gadis ini sempat menutup mukanya
karena ia malu kepada hujan karena dia terlalu cengeng, gadis ini
bangkit dari tempat kumuhnya menuju kolong jembatan mencari sisa botol
minuman, mungkin gadis kecil ini haus, dan tidak lama dia mendapatkan
botol air minum tetapi airnya hanya 1 tetes tidak pun membasahi lidah
kecilnya, dia menangis dia membuang botol itu, dan dia tidak sadar bahwa
botol yang ia buang bisa menampun air hujan, yang bisa ia minum untuk
saat ini, dia melihat botol tadi itu tertampung air sampai penuh, dia
berdiri dan berlari mengambil botol air, ketika dia meminum air itu dia
mengucap syukur pada tuhan yang menurunkan hujan pagi ini “maafkan aku
tuhan, ternyata hujan yang engkau turunkan begitu berarti untukku”.
Sekarang gadis kecil ini berjalan membawa tas karung berisi barang
barang tak layak, setelah dia jalan dia menemukan buku buku yang
terbuang berserakan, dia mengutip buku itu tapi bukan untuk ia jual
melainkan dia ingin membaca buku itu, gadis ini tak sekolah bagaimana
dia bisa membaca?, gadis kecil ini sungguh pintar, setiap hari dia pergi
ke sekolah sekolah untuk mendengarkan guru berbicara, dia terlihat
senang tapi teman temannya selalu mengejeknya meludahinya, dia begitu
tertekan dia hanya ingin seperti mereka ingin sekolah dan ingin pandai
membaca, dia pulang dengan wajah sedih, tapi pulang kemana?, dia tidak
punya rumah, rumahnya sudah rubuh karena hujan tadi, dia juga tidak
punya ibu apalagi ayah yang menjaga dan membelainya layaknya malaikat
dalam hidupnya, terlihat dia membentangkan kerdus kecil sebagai alas
tempat ia beristirahat malam ini.
15 tahun berlalu, gadis kecil ini bukan lah gadis kecil lagi tetapi
dia seorang gadis remaja yang sangat cantik, dia mendapatkan sebuah
beasiswa di jakarta, entah dari mana dia mendapatkan beasiswa, tapi
sedikit ia bercerita, waktu umurnya 9 tahun dia pernah mengikuti lomba
puisi perjuangan di depan presiden indonesia, presiden begitu bangga
dengan anak yang membacakan sebuah puisi di depan dengan muka yang kusam
tak pernah mandi itu, presiden menyuruh menteri pendidikan memberikan
dia beasiswa SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi negeri, gadis itu
terlihat berubah dia adalah seorang wanita dengan rambut panjang sebahu,
matanya yang begitu indah dan alisnya begitu tertata, dia terlihat
seperti anak pejabat, dia sudah mempunyai rumah, rumahnya begitu besar
dia tinggal bersama adik angkatnya dan 3 wanita tua yang pernah
menolongnya, sekarang dia kuliah di universitas indonesia fakultas
sastra, dia menyukai buku, ia masih menjadi seorang gadis kecil,
semangatnya untuk sukses begitu bergejolak, selain kuliah dia juga
seorang yang bergelut dalam bidang bisnis, dia membuka toko permen di
jakarta dan membuka 4 toko buku di jakarta selatan dan utara, dia begitu
mensyukuri apa yang diberikan tuhan kepadanya waktu ia menjadi gadis
kecil.
Malam ini gadis itu membuka.....silakan baca selengkapnya di...
http://goo.gl/in8rJh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Fenomena media sosial yang menggelora tanpa bisa dibendung, menjadikanbanyak orang menjadi was-was, kuatir dan bahkan sudah sampai k tah...
-
Setu Pahing 17 Desember 2022 BENINGE EMBUN ESUK II Samuel 7 : 23-29 Jabur 80 : 1-7, 17-19 Yokanan 3 : 31-36 “ Pramila sapunika P...
-
Selasa Legi 20 April 2021 BENINGE EMBUN ESUK Hosea 5 : 15- 6:6 Jabur 150 2 Yokanan 1 : 1-6 Mulane payo padha tetepungan lan mb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar