Yang Terbaik Akan Datang
Seorang Wanita Yang Suaminya Pengangguran Membagikan Kisah Penantiannya…
Saya ingin berbagi satu cerita yang indah dengan Anda. Saya bertemu
Yane Pe Benito ketika saya memberi khotbah di perusahaannya. Yane adalah
seorang wanita yang menyenangkan yang memiliki kisah yang mengagumkan
untuk diceritakan, saya memutuskan untuk menceritakannya pada dunia.
Dua tahun lalu, suami Yane, Beni, tanpa peringatan, kehilangan
pekerjaannya. Hal ini menyebabkan rasa sakit dua kali lipat karena
pekerjaannya sebenarnya sangat menjanjikan. Selama 6 tahun, Beni sangat
menikmati pekerjaannya di sebuah perusahaan distribusi multinasional
untuk produk perawatan kulit. Namun karena perubahan struktur organisasi
yang terjadi dalam perusahaan tersebut (yang sering terjadi di banyak
perusahaan belakangan ini), ia di-PHK.
Yane memutuskan untuk memberitahu berita menyedihkan itu pada kedua
anaknya yang masih kecil, Gabriel (6 tahun) dan Marga (4 tahun). Ia
memilih dengan hati-hati kata-kata yang akan dipakai untuk menjelaskan
hal tersebut. "Anak-anak, kita harus menjaga lebih baik barang-barang
kita…dan tidak memboroskan uang kita karena…ayah tidak punya pekerjaan
lagi."
Gabriel kecil berkata, "Maksud ibu, ayah dipecat?" Yane terkejut
mendengar kata-kata yang kasar tersebut. "Di mana kamu belajar tentang
kata itu?!" Puteranya menjawab tanpa berbelit-belit, "Dari Peter Parker –
Spiderman."
Tapi ya, PHK hanya merupakan kata yang lebih baik dari "Keluar, kami
tidak lagi membutuhkanmu di sini." Kehilangan pekerjaan adalah selalu
menyakitkan, sekalipun jika dibarengi dengan "pesangon". Di satu sisi
Yane bersyukur atas "rejeki nomplok" itu, tapi di sisi lain Yane kuatir,
menebak-nebak berapa lama keluarga mereka akan hidup dengan bergantung
pada pesangon itu.
Beberapa bulan pertama semua berjalan baik; Beni menerima rata-rata
dua panggilan interview setiap minggu. Namun beberapa bulan menjadi
setahun – dan terus berlanjut, panggilan interview semakin sedikit dan
jarang.
Selama hampir dua tahun suaminya menganggur, Yane melalui
kegelisahannya sendiri. Sebagai seorang ibu dari dua anak usia sekolah,
ia melihat tabungan mereka yang semakin menipis. (Sebagai ukuran, ia
pindah dari pekerjaan yang sudah ditekuninya selama 8 tahun, ke
pekerjaan yang lebih tinggi bayarannya.)
Tapi di samping dana yang semakin berkurang, ia juga kuatir akan
harga diri Beni. Bukan karena Beni tidak mencoba; namun kelihatannya
memang tidak banyak kesempatan kerja bagi pria berumur dengan latar
belakang dan pengalaman seperti yang dimiliki Beni. Sebenarnya ada dua
pekerjaan yang ia terima, tapi keduanya hanya bertahan sebentar. Sebut
saja sebuah konflik kepribadian atau ketidak-cocokan, tapi.............
selengkapnya di...
http://nomor1.com/donise305
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Fenomena media sosial yang menggelora tanpa bisa dibendung, menjadikanbanyak orang menjadi was-was, kuatir dan bahkan sudah sampai k tah...
-
Setu Pahing 17 Desember 2022 BENINGE EMBUN ESUK II Samuel 7 : 23-29 Jabur 80 : 1-7, 17-19 Yokanan 3 : 31-36 “ Pramila sapunika P...
-
Selasa Legi 20 April 2021 BENINGE EMBUN ESUK Hosea 5 : 15- 6:6 Jabur 150 2 Yokanan 1 : 1-6 Mulane payo padha tetepungan lan mb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar