Jumat, 10 Maret 2017

Perjumpaan Yang Menghadirkan Kelahiran Baru


Dalam sejarah, hampir semua orang tidak menyukai dengan apa yang namanya sampah. Dia selalu dihindari dan sebisa mungkin disingkirkandari kehidupan. Semua dilakukan oleh manusia karena merasa bahwa sampah itu sesuatu yang tidak memiliki nilai lebih. Sampah hanya merupakan barang sisa, kotor dan tidak memiliki nilai apapun yang menguntungkan, semuanya merugikan. 

Namun ternyata realita di dunia ini yang selalu bersisi ganda juga bisa ditemukan pada apa yang namanya sampah. Sampah ternyata tidak hanya bersisi buruk atau jelak, namun  ada sisi baik atau positif dari benda bernama sampah itu. Sisi positif dari sampah itu beberapa diantaranya adalah  bisa di daur ulang, yang sampah organic bisa diubah menjadi energi alternatif berupa biogas serta dibuat bank sampah mempermudah pengelolaan sampah. Pada akhirnya, setelah banyak yang tahu sisi baik sampah, banyak orang yang melihat sampah bukan hanya sebagai sesuatu yang kotor dan menjijikan, namun sebagai sesuatu yang bisa bermanfaat untuk kehidupan.
Cara pandang atau paradigma sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Cara pandang yang salah terhadap apapun akan membuat manusia menyikapinya dengan salah. Cara pandang yang benar manusia terhadap apapun akan menjadikan manusia bisa memetik manfaat dari sesuatu itu demi kebaikan kehidupan.

Perjumpaan Nikodemus dengan Yesus, pada sebuah malam pada akhirnya bisa menghadirkan sebuah mujijat luar biasa. Mujijat itu berkenaan dengan perubahan paradigm iman dalam diri Nikodemus. Sebelum berjumpa dengan Yesus, Nikodemus selalu memikirkan semua dalam bingkai pemikiran manusia, bahkan persoalan iman kepada Sang Khaliqpun dibingkai semuanya dalam perspektif manusia. Hal yang demikian yang membuat Nikodemus terpenjara oleh konsepnya yang serba manusia. Namun perjumpaannya dengan Yesus mampu merubah semuanya. Perjumpaan dengan Yesus menjadikan Nikodemus mengalami perubahan cara berpikir, perubahan paradigm kehidupan, yang kesemuanya menuju pada kebaikan.

Akibat keberanian Nikodemus menjumpai Yesus, maka terjadilah perubahan paradigm kehidupan dari yang serba manusiawi menuju ke “ruangan” Illahi. Dan semuanya berakibat baik untuk konsep iman dan kehidupan dalam diri Nikodemus yang berani menjumpai Yesus. Sekarang untuk kita semua, beranikah kita “Menjumpai” Yesus, lalu berdialog untuk kemudian mengubah cara pandang kita terhadap apapun?
Semua Kembali kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH