TIPS SEJAHTERA |
Saat saya melihat (bersama anak-anak saya), dalam hati
berguman, “Hewan apa yang akan menjadi santapannya. Lha wong tempatnya memasang
jarring saja sempit dan nampaknya bukan jalur utama hewan-hewan terbang
melintas”. Namun justru dengan rasa penasaran itu saya tertarik untuk ikut
mengamati, meskipun tidak selalu. Saya menyelesaikan kerja bakti (bukan kerja Bekti lho ya..)membersihkan rumah
sudah agak gelap. Kemudian kami mandi dan hendak melanjutkan aktifitas rutin
saya. Sebelum saya berangkat, dengan senter HP saya masih menyempatkan menengok
laba-laba dan rumahnya. Masih sepi, belum ada yang terjebak. Sayapun berangkat.
Sekitar tiga setengah jam kemudian saya pulang. Berganti baju
kemudian menata ruangan rumah yang berantakan karena anak-anak yang bermain. Setelah
berganti pakaian santai, mengambil sebatang rokok, keluar rumah dan mencoba
kembali mengamati Laba-laba dan jaringnya.
“Waow…hebat!Ternyata Laba-laba itu sudah mendapatkan
tangkapannya. Seekor serangga tertangkap. Serangga ini hanya hadir menjelang
kemarau dengan suara berisiknya. Dia terbiasa terbang siang namun mungkin
karena iseng, saat malam terbang dan terjebak di jarring Laba-laba itu”
Pengalaman sederhana itu mengajari saya tentang
kehidupan, tentang berkat, tentang kesabaran dan tentang perjuangan. Laba-laba diciptakan
Sang Pencipta dengan segala keunikannya, maka dengan keunikannya pulalah dia
akan bertahan hidup. Dengan keunikannyalah dia bisa mengajari manusia tentang
perjuangan dan kesabaran. Dan manusia yang beruntung bisa belajar kehidupan dari
laba-laba itu adalah saya. Oleh karenaya saya jingin membagikannya kepada siapa
saja.
http://bit.ly/d0nisety
http://bit.ly/d0nisety
Semoga Bermakna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar