Jumat, 22 Januari 2016

PERJUMPAAN

 Memaknai Perjumpaan

Kehidupan ini diawali dengan satu kata, yaitu perjumpaan. Perjumpaan antara dua anak manusia yang kemudian saling membangun komunikasi,saling menjajaki dan kemudian saling memperjumpakan cinta mereka. Itu belum cukup, masih ada perjumpaan-perjumpaan yang lain. Salah satunya adalah perjumpaan antara sel telur dengan sperma yang dipakai Sang Illahi membentuk makluk bernama manusia.
Setelahnya, manusia akan menjalani kehidupannya dengan aneka macam perjumpaan. Perjumpaan yang langsung, perjumpaan tidak langsung, perjumpaan terencana atau sengaja maupun perjumpan tidak sengaja. Semua akan terjadi dan masalah makna, semua kembali kepada manusia itu, akan termaknai apa perjumpaan itu untuk hidupnya.
Perjumpaan selalu menghadirkan keindahan, karena denganya akan ada ruang untuk saling melihat, mendengar dan mungkin meraba antara satu dengan yang lain. Dengan berjumpa, maka sekat itu akan teruntuhkan. Bahasa tubuh atau gestur akan menolong dua subyek saling mengerti aksentuasi kata dan kalimat, yang dengannya akan segera merubah sikap dan tindakan.
Ini berbeda dengan model komunikasi yang lain, semisal komunikasi via media sosial,via surat,via HP dan yang lain. Dalam model komunikasi tanpa perjumpaan langsung ini, gestur dan aksentuasi tidak tertangkap,dan karenanya intepretasi bahasa komonikasi sering jauh dari tujuan semula.
Di sini penting mengerti dunia komunikasi, bahwa antara komunikan,komunikator dan bahan komunikasi perlu (paling tidak) sesuai dengan tujuan pada dirinya sendiri. Jika tidak ada perjumpaan langsung, apa yang terjadi bisa berbanding terbalik dengan yang diharapkan.
Sebuah perjumpaan adalah kemestian kehidupan. Kapan, di mana,dengan siapa itu buka persoalan, namun dengan mengupayakan memaknai atau memberi arti setiap perjumpaan, akan menolong manusia mengerti kehidupan ini dengan lebih dalam. Perlu dipahami juga, jika manusia sudah bisa mengunyah menu kehidupan yang  bernama perjumpaan ini, maka ia akan mampu berkomunikasi dengan apa saja.
Ingat, perjumpaan tidak harus dan hanya dengan manusia. Semua hal di maya pada ini bisa dan terbuka untuk dijumpai. Tinggal bagaimana manusia mampu memberi makna atas setiap perjumpaan itu. Dan juga, dalam setiap gerak dunia ini, sejatinya ada Sang Illahi yang bersedia dijumpai oleh siapa saja. Maka, ayo kita berjuang untuk saling berjumpa dan memaknai perjumpaan itu untuk kehidupan yang lebih baik.
Perjumpaan, selalu dinantikan jika itu memberi makna mendalam bagi pelakunya. Oiya, saya juga berharap lho, suatu waktu ada perjumpaan dengan seseorang yang saya harapkan...hehe
Selamat pagi..selamat berjumpa dengan apa saja dan selamat memaknainya untuk kehidupan

Salam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH