Memaknai Perjumpaan
Kehidupan ini diawali dengan satu kata, yaitu
perjumpaan. Perjumpaan antara dua anak manusia yang kemudian saling membangun
komunikasi,saling menjajaki dan kemudian saling memperjumpakan cinta mereka. Itu
belum cukup, masih ada perjumpaan-perjumpaan yang lain. Salah satunya adalah
perjumpaan antara sel telur dengan sperma yang dipakai Sang Illahi membentuk
makluk bernama manusia.
Setelahnya, manusia akan menjalani kehidupannya dengan
aneka macam perjumpaan. Perjumpaan yang langsung, perjumpaan tidak langsung,
perjumpaan terencana atau sengaja maupun perjumpan tidak sengaja. Semua akan
terjadi dan masalah makna, semua kembali kepada manusia itu, akan termaknai apa
perjumpaan itu untuk hidupnya.
Perjumpaan selalu menghadirkan keindahan, karena denganya
akan ada ruang untuk saling melihat, mendengar dan mungkin meraba antara satu
dengan yang lain. Dengan berjumpa, maka sekat itu akan teruntuhkan. Bahasa tubuh
atau gestur akan menolong dua subyek saling mengerti aksentuasi kata dan
kalimat, yang dengannya akan segera merubah sikap dan tindakan.
Ini berbeda dengan model komunikasi yang lain,
semisal komunikasi via media sosial,via surat,via HP dan yang lain. Dalam model
komunikasi tanpa perjumpaan langsung ini, gestur dan aksentuasi tidak tertangkap,dan
karenanya intepretasi bahasa komonikasi sering jauh dari tujuan semula.
Di sini penting mengerti dunia komunikasi, bahwa
antara komunikan,komunikator dan bahan komunikasi perlu (paling tidak) sesuai
dengan tujuan pada dirinya sendiri. Jika tidak ada perjumpaan langsung, apa
yang terjadi bisa berbanding terbalik dengan yang diharapkan.
Sebuah perjumpaan adalah kemestian kehidupan. Kapan,
di mana,dengan siapa itu buka persoalan, namun dengan mengupayakan memaknai
atau memberi arti setiap perjumpaan, akan menolong manusia mengerti kehidupan
ini dengan lebih dalam. Perlu dipahami juga, jika manusia sudah bisa mengunyah
menu kehidupan yang bernama perjumpaan
ini, maka ia akan mampu berkomunikasi dengan apa saja.
Ingat, perjumpaan tidak harus dan hanya dengan
manusia. Semua hal di maya pada ini bisa dan terbuka untuk dijumpai. Tinggal
bagaimana manusia mampu memberi makna atas setiap perjumpaan itu. Dan juga,
dalam setiap gerak dunia ini, sejatinya ada Sang Illahi yang bersedia dijumpai
oleh siapa saja. Maka, ayo kita berjuang untuk saling berjumpa dan memaknai
perjumpaan itu untuk kehidupan yang lebih baik.
Perjumpaan, selalu dinantikan jika itu memberi
makna mendalam bagi pelakunya. Oiya, saya juga berharap lho, suatu waktu ada
perjumpaan dengan seseorang yang saya harapkan...hehe
Selamat pagi..selamat berjumpa dengan apa saja dan
selamat memaknainya untuk kehidupan
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar