Jumat, 22 Januari 2016

Cermin Moralitas

MEMBACA MASA DEPAN BANGSA DARI CARA MAKAN

Riuh suasana pesta di sebuah gedung yang terbilang megah untuk kota kecil nan sejuk ini. Dan seperti biasa, dalam sebuah pesta,kemewahan dan kemeriahan selalu menjadi hal yang utama. Ujung pesta adalah makan.
Seperti biasa, makan dalam pesta jaman sekarang semua sudah swakarsa,mandiri atau dalam bahasa populer prasmanan. Semua tamu undangan yang datang dipersilakan mengambil sendiri  semua menu yang tersedia. Iya, mengambil sendiri sepuas-puasnya. Jadilah yang hadir bergerilya mencari menu yang menjadi kesukaannya. Mereka mengambil sesukanya dan memakan senyaman mungkin. Bisa sambil ngobrol,sambil berdiri, sambil duduk dan seterusnya.
Setelah usai makan, biasanya mereka akan meletakkan alat makan senyaman mereka, jarang yang mencari tempat piring dan gelas kotor. Dan yang membuat perhatian saja tertarik adalah, adanya sisa-sisa makanan di tempat makan yang mereka tinggalkan. Ini yang ironis. Mengapa ironis?
Karena mereka yang hadir dan mengambil makanan itu atas kehendak sendiri, tidak diambilkan dan tidak dipaksa untuk makan. Namun toch, meski mengambil sendiri tetap saja tidak dihabiskan alias tersisa di tempat makan. Ini gaya hidup atau memang gagalnya mereka menggunakan logika dan rasa untuk bersikap?
Jika itu gaya hidup, gaya hidup model apakah yang menghambur-hamburkan makanan dengan seenak perutnya sendiri tanpa pernah berpikir dan merasa bahwa di banyak tempat yang lain masih ada saudara dan handai taulan yang sangat membutuhkan makanan?Yang demi sesendok nasi mereka mesti menunggu senja?
Jika anak-anak bangsa ini masih mempertahankan sikap dan tindakan demikian, akan seperti apakah bangsa ini dikemudian hari?mereka orang-orang dewasa yang tentunya tindakan mereka akan diteladani oleh anak-anak mereka, jadi jika orang tua saja masih bergaya hidup boros dan tidak menghargai makanan, jangan salahkan generasi muda yang juga boros dalam segala hal dan tidak menghargai banyak hal pula.
Dari tempat pesta itu, sejatinya masa depan bangsa ini bisa dibaca. Bisa dilihat akan seperti apa nasip negeri ini di kelak kemudian hari. Mentalitas boros dan tidak saling menghargai sudah tertanam dari semua tindakan.
Salam hangat

Doni Setyawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH