Jumat, 29 Januari 2016

AWASSS...ADA YANG CURIGA..

 PENJARA bernama CURIGA

Rasa ini sepertinya dimiliki oleh semua manusia,atau bahkan semua makluk hidup. Karena dengannya, Si Makluk hidup itu bisa memiliki sistem pertahanan diri dari kemungkinan ancaman dari musuh-musuhnya. Dengan rasa curiga maka setiap makluk hidup akan mencoba mengamati gerakan apapun yang ada  di sekelilingnya. Seekor Jangkrik akan berhenti mengerik manakala mendengar ada gerakan aneh di sekitarnya.
Pun demikian dengan manusia. Rasa curiga bisa membawanya pada dua situasi. Yang pertama, dia akan selalu waspada terhadap apapun kemungkinan ancaman yang mendekatinya, sehingga berhati-hati. Sewaktu merasakan ada hawa panas, maka manusia akan mencoba mencari tahu sumber panas itu dan jika sudah tahu, pastilah akan menghindarinya. Dengan demikian, amanlah ia dari ancaman sengatan panas itu.
Itu perihal curiga yang bernuansa positif. Lalu seperti apa yang bernuansa negatif? Nahh, ini dia. Jika manusia selalu berpikiran negatif, maka ia akan selalu menaruh curiga pada keadaan apapun. Ada orang ngobrol dicurigai bahwa mereka sedang membicarakan dirinya, lalu mendekat dan mencoba mengklarifikasi. Ada orang diam, dicurigai tidak mau diajak komunikasi dan bekerjasama.
Orang yang berpikiran negatif akan dikendalikan oleh perasaan curiga untuk selalu melindungi diri. Segala upaya dilakukannya, bahkan sering tidak manusiawi demi perasaan nyaman dan aman diriny dan kelompoknya. Curiga telah menjadi pakaian kehidupan manusia yang berpikir negatif. Semua dianggap salah dan menjadi ancaman untuk dirinya.
Perasaan curiga adalah baik, sepanjang dipakai manusia untuk menjaga dan melindungi kebaikan. Karena memang hidup  manusia dilengkapi dengan perasaan curiga. Saat melihat mendung, manusia curiga bahwa akan turun hujan, maka manusia akan mempersiapkan payung untuk menjaga dirinya. Kalau curiga dipergunakan untuk hal seperti ini,  baiklah keadaan yang terjadi.
Namun seringkali manusia menaruh rasa curiga dan dikalahkan oleh kekuatan curiga demi keselamtan dan kenyamanan diri. Dengan keadaan seperti ini,semua gerak alam adalah ancaman, sehingga manusia akan berupaya mencari seribu satu macam cara mencari tahu sedetail-detainya tentang hal-hal yang mencurigakan itu.
Jika curiga telah bertahta di dalam pikiran manusia, maka hakekatnya sebagai manusia semakin sirna. Orang yang dikuasai oleh perasaan curiga akan melihat yang lain sebagai musuh. Karena musuh maka semua gerak-geriknya perlu dipantau, perlu diawasi. Ini berarti hidupnya tidak bebas, manusia ada dalam penjara yang namanya curiga.
Nahh..siapa manusia yang normal dan sadar mau hidup di dalam penjara?Kalau ada itu berarti keanehan atau keajaiban. Namun realitanya memang ada. Demi perasaan nyaman dan aman, suami akan selalu mencari tahu tentang semua gerak-gerik istrinya yang tidak bisa dipantaunya setiap saat. Demikian halnya dengan istri, akan selalu mencari informasi tentang gerak-gerik suaminya. Nahh, yang seperti inilah yang dinamakan terpenjara di ruang curiga.
Orang yang dikuasai rasa curiga akan mengerahkan seluruh tenaga dan energinya demi kepuasan hasrat  sakit hatinya. Semua dicurigai. Hidupnya habis  hanya untuk memlihara curiga itu...kasihan dia..

Catatan malam setelah menyaksikan tindakan berdasar kecurigaan..

Salam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI Di Malam PASKAH