PENJARA bernama CURIGA
Rasa ini sepertinya dimiliki oleh semua
manusia,atau bahkan semua makluk hidup. Karena dengannya, Si Makluk hidup itu
bisa memiliki sistem pertahanan diri dari kemungkinan ancaman dari
musuh-musuhnya. Dengan rasa curiga maka setiap makluk hidup akan mencoba
mengamati gerakan apapun yang ada di
sekelilingnya. Seekor Jangkrik akan berhenti mengerik manakala mendengar ada
gerakan aneh di sekitarnya.
Pun demikian dengan manusia. Rasa curiga bisa
membawanya pada dua situasi. Yang pertama, dia akan selalu waspada terhadap
apapun kemungkinan ancaman yang mendekatinya, sehingga berhati-hati. Sewaktu merasakan
ada hawa panas, maka manusia akan mencoba mencari tahu sumber panas itu dan
jika sudah tahu, pastilah akan menghindarinya. Dengan demikian, amanlah ia dari
ancaman sengatan panas itu.
Itu perihal curiga yang bernuansa positif. Lalu seperti
apa yang bernuansa negatif? Nahh, ini dia. Jika manusia selalu berpikiran
negatif, maka ia akan selalu menaruh curiga pada keadaan apapun. Ada orang
ngobrol dicurigai bahwa mereka sedang membicarakan dirinya, lalu mendekat dan
mencoba mengklarifikasi. Ada orang diam, dicurigai tidak mau diajak komunikasi
dan bekerjasama.
Orang yang berpikiran negatif akan dikendalikan
oleh perasaan curiga untuk selalu melindungi diri. Segala upaya dilakukannya,
bahkan sering tidak manusiawi demi perasaan nyaman dan aman diriny dan
kelompoknya. Curiga telah menjadi pakaian kehidupan manusia yang berpikir
negatif. Semua dianggap salah dan menjadi ancaman untuk dirinya.
Perasaan curiga adalah baik, sepanjang dipakai
manusia untuk menjaga dan melindungi kebaikan. Karena memang hidup manusia dilengkapi dengan perasaan curiga. Saat
melihat mendung, manusia curiga bahwa akan turun hujan, maka manusia akan
mempersiapkan payung untuk menjaga dirinya. Kalau curiga dipergunakan untuk hal
seperti ini, baiklah keadaan yang
terjadi.
Namun seringkali manusia menaruh rasa curiga dan
dikalahkan oleh kekuatan curiga demi keselamtan dan kenyamanan diri. Dengan keadaan
seperti ini,semua gerak alam adalah ancaman, sehingga manusia akan berupaya
mencari seribu satu macam cara mencari tahu sedetail-detainya tentang hal-hal
yang mencurigakan itu.
Jika curiga telah bertahta di dalam pikiran
manusia, maka hakekatnya sebagai manusia semakin sirna. Orang yang dikuasai
oleh perasaan curiga akan melihat yang lain sebagai musuh. Karena musuh maka
semua gerak-geriknya perlu dipantau, perlu diawasi. Ini berarti hidupnya tidak
bebas, manusia ada dalam penjara yang namanya curiga.
Nahh..siapa manusia yang normal dan sadar mau
hidup di dalam penjara?Kalau ada itu berarti keanehan atau keajaiban. Namun realitanya
memang ada. Demi perasaan nyaman dan aman, suami akan selalu mencari tahu
tentang semua gerak-gerik istrinya yang tidak bisa dipantaunya setiap saat. Demikian
halnya dengan istri, akan selalu mencari informasi tentang gerak-gerik
suaminya. Nahh, yang seperti inilah yang dinamakan terpenjara di ruang curiga.
Orang yang dikuasai rasa curiga akan mengerahkan
seluruh tenaga dan energinya demi kepuasan hasrat sakit hatinya. Semua dicurigai. Hidupnya habis hanya untuk memlihara curiga itu...kasihan
dia..
Catatan
malam setelah menyaksikan tindakan berdasar kecurigaan..
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar