Akibat
Ketidakseimbangan
Demi menuruti keinginan anak-anaku, maka dalam
beberapa hari belakangan ini saya harus mengantarkan mereka melihat eskavator
memulai membongkar tanah dan bukit untuk pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga. Sore
itu, seperti biasa, usai tidur siang dua anakku sudah ribut ingin melihat
monster pengeruk tanah itu berkarya. Ada baiknya juga sih, anak-anakku jadi mau
tidur siang demi sorenya melihat eskavator bekerja. Saat kami datang ternyata
sudah banyak sekali warga desa yang bersama anak-anak mereka melihat bagaimana
eskavator itu bekerja.
Nampaknya ada kegembiraan terpancar dari wajah
bocah-bocah kecil itu melihat eskavator bekerja, mereka tidak mungkin bertanya
atau menanyakan dalam diri mereka bagaimana keseimbangan ekologi terganggu
dengan pengerukan seperti itu. Mereka hanya ingin bergembira dengan melihat
mesin pengeruk itu berkarya. Saking ramainya maka motor yang parkirpun juga
ramai. Beberapa motor berjejal di pinggir jalan denga teratur, sampai akhirnya
datang seorang gadis dengan adiknya. Gadis itu nampaknya kesulitan mencari
tempat parkir motor yang ideal saking penuhnya pinggir jalan itu. Beberapa menyarankan
agar diparkir menjauh namun nampaknya gadis itu enggan. Maka dengan seenaknya
ia parkirkan motor miliknya di dekat tempat yang paling ramai dan enak
memandang eskavator bekerja. Namun dengan motor terparkir seenak sendiri sesuai
kemauan pemilinya itu, lajur jalan menjadi lebih sempit dan jika ada mobil
melintas-meski jalanan kampung- pasti akan terganggu.
Benar saja,beberapa waktu kemudian ada truck akan
melintas jalur kami melihat eskavator bekerja. Tepat di jalur motor gadis
itu,laju truk diperlambat,namun tetap saja sulit masuk. Karena si gadis sibuk
melihat eskavator dan si sopir truk juga agak tergesa,dipaksakannyalah truk itu
melewati jalan diantara parkiran motor-motor yang teratur itu dengan satu motor
milik gadis yang tidak teratur itu.
“Braaakkkk...!!!”, Sebuah suara terdengarjelas dan
banyak mata mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara itu. Ternyata motor
milik si gadis itu tersenggol truk itu dan ambruk. Truk berhenti,crew turun
membenarkan posisi motor, si gadis segera datang dan tampak memarahi serta
memaki-maki para crew Truk namun kemudian dilerai oleh salah seorang yang ada
di situ.
“Seharusnya kamu yang minta maaf, sudah menaruh
motor tidak teratur. Mending bapak sopir mau berbaik hati,coba kalau nekat
menyetir banter,pasti motormu remuk!”, SI gadis diam meski nampak masih kesal.
Keseimbangan itu perlu dan akan memudahkan segala
sesuatu. Jika kita abai menjaga keseimbangan apa saja, maka akan ada resiko
yang terjadi, dan itu biasanya sesuatu yang merugikan. Maka. Silakan menjaga
keseimbangan kehidupan.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar