Kamis, 15 Februari 2018

JANJI SAAT KEMARAU DI SONG PUTRI (Bag 2)



Perjumpaan di Song Putri itu adalah akhir perjumpaan Sunan dan Narni, sebelum mereka meniti kehidupan masing-masing. Namun diakhir jumpa mereka, ada sebait janji yang merekan ikrarkan.

“Nar, suatu waktu aku akan kembali ke tempat ini mengajakmu. Dan saat itu, aku akan mengajkmu meniti kehidupan ini, mengarungi  bahtera kehidupan di samudra yang kadang terasa  ganas dan menakutkan ini”, Ungkap Sunan, sembari mendekatkan tubuhnya ke tempat Narni berdiri.

Semilir angin siang menjelang sore itu menjadikan suasana terasa sangat romantic. Narni nampak menikmati suasana dan membiarkan saja Sunan semakin mendekatkan tubuhnya ke dirinya. Hembusan angina yang membelai mereka seolah membiaskan kehadiran Sunan. Dan sembari masih menatap kea rah air yang berkeriap-keriap dipermainkan angina dan sinar matahari, Narni merasakan keanehan yang justru didambanya. Perlahan kemudian dua anak manusia itu sudah saling berdekapan.

****

Waktu kemudian bergulir dengan damai dan taka dan yang mampu mengentikan ataupun mempercepat laju mereka. Di dalam waktu yang bergulir bebas namun pasti itu, Sunan dan Narni juga terjebak di dalam pusarannya. Mereka berjuang memperjuangkan hidup, berjuang menata dan merancang hidup demi esok yang lebih baik. 

Kesibukan pada akhirnya menjadikan mereka melupa akan waktu di mana mereka berucap janji. Entah itu karena janji mereka terlahir kala masih remaja atau memang kesibukanlah yang menghalangi mereka.

Sunan tenggelam dalam perjuangan menemuka hidup yang lebh baik. Usai mengakhiri sekolahnya di Sekolah Teka Mulih (STM), sunan merantau, ke kota di mana semua orang silau dengan tawaan kesuksesannya. Merangkak dari posisi bawah, sunan sedikit demi sedikit menggapai impiannya, meraih kesuksesan di tanah rantau. Sempat ingin mencari di mana Narni berada, namun ingin itu ditepiskannya, demi meraih sukses terlebih dahulu.


Sebenarnya masih bergelora rindu dalam dada dan sanubarinya, namun minimnya info tentang Narni membuatnya bersabar, sembari menunggu waktu yang tepat, untuk mendatangi Narni di kampung halamnnya dan kembali mengajaknya ke taman janji, Waduk Song Putri. Namun budaya pulang dua desa mereka nampaknya berbeda, sehingga harapan untuk berjumpa semakin menipis, meski sunan masih menjaga janjinya untuk kembali kepada Narni, seperti janji di Song Putri.

Waktu terus bergulir dan Sunan nampaknya semakin menikmati suksesnya, hingga nama Narni semakin sayup dalam hatinya. Semua semakin terasa sayup, saat Sunan berjumpa dengan sesosok perempuan yang lain. Awalnya taka da rasa apapun, namun keakrabannya dengan adiknya, karena memang perempuan itu karibadiknya, menjadikan perjumpaan yang terlalu sering itupun mengakibatkan tumbuhnya benih rasa di hati dua anak manusia itu. Dan akhirnya, nama Narni semakin tersembunyi jauh di pojok hati Sunan. Sayup dan semakin sayup, hingga akhirnya nyaris tak terdengar kembali, meski sejatinya masih bersuara.
****
Nun di tempat lain, juga masih di belantara ibukota. Narni,perempuan enerjik dan ceria, juga berjuang menata hidupnya. Dia datang ke ibukota seusai menamatkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas. Ada harap, dalam perantauannya,, Narni bisa menjumpai Sunan, namun bukan itu semata tujuannya merantau. Nanri ingin membantu kedua orangtuanya.

Ganasnya belantara ibukota tak menakutkan Narni, berneda dengan temannya, Mini, yang gagal menaklukan ganasnya ibukota. Narni berani menghadapi gansanya ibukota, karena bertekad memberi beda pada hidupnya. Dalam jerih juang menata dan merenda kehidupan dengan kerja, selalu tersembunyi asa Sunan akan menjumpainya. Sehari, seminggu,sebulan,setahun terus bergulir, namun takjua waktu memperjumpakan mereka.


Dan, mungkin sama seperti Sunan, keringnya hati karena janji takjua terpenuhi, menjadikan Narni merindu siraman untuk hatinya yang mulai menggersang. Dan di saat itulah, muncul sosok Arjuna hidupnya. Masih atu propinsi asalnya, meski berbeda wilayah. Pesisir utara jawa dan pesisir selatan jawa. Namun tidak mengapa, toh keringnya hati bisa tersirami hadirnya sang Arjuna.


Asa untuk menjumpa Sunan semakin sayup dan bahkan takterdengar lagi oleh hati Narni, meski suara dalam sanubari itu masih berteriak. Memang terkadang, kenangan siang romantic di Song Putri masih menjadikan hati Narni menimbun harap, suatu waktu kan terulang,. Teringat saat semilir angina mengantarkan raga mereka dekat, sangat dekat dan kemudian yang terasa hanyalah tubuh yang menggigil, sebelum dehem bapak-bapak yang mau ke lading menyadarkan mereka.

Sang Arjuna dari pantura pula yang akhirnya menggandeng Narni mulai melupakan Sunan, seperti Sunan yang juga mulai melupakan dirinya. Dan akhirnya, tanpa ada jumpa, Narni memilih jalan untuk melupakan Sunan dan menggandeng tangan Arjuna Pantura untuk meniti jalan hidup berkeluarga…
***
Lebih dari duapuluhlima tahun waktu bergulir dengan angkuhnya, dan selama itu pula, ada banyak keindahn dan juga kepedihan kehidupan. Jaman berkembang sangat cepat, peradaban melesat bak meteor menghujam bumi dan di dalamnya teknologi ikut berlari sangat kencang. Teknologi jugalah yang mempertemukan banyak sahabat dalam dunia kecil bernama internet. Di sana, ada banyak ruang yang bernama media sosial.

Dalam gemuruh peradaban yang serba cepat, ketika usia sudah tidak muda lagi,saat anak-anak sudah menghiasa hidup berkeluarga, ada sekilas suka ketika beberapa sahabat dan rekan masa silam muncul kembali. Melaui grup Wa, BBM, FB, Line dan sejenisnya, ada perjumpaan, ada keharuan dan gembira yang terungkap. Beberapa kawan lama kembali hadir dan kenangan saat masa-masa sekolah kembali mengapung dan bermain di pelupuk mata. Pun begitu dengan Sunan beserta Narni. Grup WA jualah yang memperjumpakan mereka.

“Anda telah ditambahkan ke grup oleh seseorang yang tidak anda kenal”, Itulah yang muncul di layar Androit Narni, saat ada seseorang memasukkannya di grup SMP. Kemudian dia buka, cek di info grup, hanya deretan angka, belum bernama. Diperhatikan satu persatu dengan seksama. Hingga akhirnya, Narni menemukan wajah yang sangat dikenaknya. Kemudian teringat suatu siang di Song Putri..angannya melayang jauh, bersamaan dengan itu, dari tetangga satu tembok di komplenya. Narni mendengar sebuah lagu Almarhum Chryse, yang sepertinya menampar kenyataan dirinya..

Masih adakah satu kemungkinan
Bagi diriku dengan dirimu
Menjalin cerita berbagi suka, duka
Walaupun kita sama saling menyinta
Bila disana didepan kita
Tirai menghalangi perjalanan ini
Kini ku mengerti dan dapat merasakan
semua yang kau rasadi saat ini............
Reff.Mengapa ini harus terjadi
Kita bertemu saat dirimuTak lagi sendiri
cobalah engkau sadari
Mana mungkin lagi kita berdua kan menyatu
Maafkanlah diriku kasih...

Tiba-tiba, Narni bergegas mengambil tissue, ada air mening mengatree jatuh di dua ujung pelupuk matanya…
Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar