Seorang sahabat, menanyakan mengapa cinta semesta belum
lagi memberikan tulisan baru. Saya hanya tersenyum membaca WA teman tersebut
dan memberikan alasan bahwa masih ada kesibukan lain yang mesti saya kerjakan.
Usai
itu saya merenungkan, betapa narasi, dalam segala bentuknya, jika itu menyentuh
sisi kehidupan si pembaca, pastilah akan membangkitkansebuah rasa ingin yang
takterbendungkan.
Dan pagi ini, usai bangun dari tidur, masih dalam keadaan
tubuh yang belum seimbang, kuputuskan untuk segera menulis lagi. Dingin di
bulan Januari ini sangatlah luarbiasa. Jaket, kaos kaki,selimut dan syall
mengurung raga, namun si dingin tetap mampu menyusup. Seperti cinta yang
tak bisa dibatasi oleh apapun.
Kerinduan adalah kekuatan, karena kerinduan terlahir dari
pengalaman yang membuat jiwa seolah menemukan kedamaiannya. Saat kita merindu
gunung, pastilah kita pernah mengalami pengalaman indah dengan gunung atau
tempat di sekitar gunung itu. Saat kita merindukan pantai, pastilah kita pernah
punya pengalaman tentang pantai itu. Demikian pula dengan kerinduan terhadap
blog sederhana ini.
Saya yakin, siapapun yang pernah mampir dan membaca, dari sekian
banyak orang ada yang mengalami pencerahan hidup. Itu yang membuatnya merasakan
kerinduan, saat setiap waktu mengunjungi blog ini.
Pagi ini, 17 agustus 2017, blog setyasemesta akan mencoba
memberikan apa yang selam ini dimilikinya. Menuliskan kisah-kisah sederhana,
hasil perjumpaan dan pengamatan pengalaman hidup. Semua pengalaman hidup ini
sejatinya sederhana, hanya manusia yang bisa memaknainya, apakah akan tetap
sederhana atau menjadi istimewa.
Pagi ini, dalam buaian dingin dan sedikit letih aku
membuka pintu. Kabut masih pekat, namun burung-burung gereja di sekitar rumah
sudah mulai beraktifitas. Burung-burung sederhana itulah yang melecut
semangatku menulis lagi, meski sangat sederhana, agar bisa memberi makna kepada
siapa saja.
Salam hangat meski dingin menyengat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar