Kamis, 26 Mei 2016
Tentang Seni
Selasa, 24 Mei 2016
THANKFUL FOR WHAT YOU MUST DO
SIKLUS KEHIDUPAN
Senin, 23 Mei 2016
MAKE YOURSELF STRONGER
Minggu, 22 Mei 2016
Kisah Seribu Kelereng
Semakin tua, aku semakin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi bagiku yang pertama bangun di pagi hari, atau mungkin juga karena perasaan gembira sebab tidak perlu masuk kerja hari ini. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan bagiku.
Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku untuk bangun dan ke dapur untuk membuat secangkir kopi hangat. Apa yang bermula dari suatu hal biasa yang kulakukan di Sabtu pagi hari itu, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidupku. Beginilah kisahnya?
PELUANG USAHA ETIKETING
Aku putar channel radioku untuk mendengarkan suatu acara berita pagi, sambil menikmati kopi. Dan terlintas dalam sebuah bincang-bincang pagi, terdengar suara seseorang yang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara dengan seseorang mengenai teori ?seribu kelereng? miliknya.
Aku tertarik dan ingin mendengarkan lebih lanjut. ?Tom, sepertinya kamu memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup baik, tapi sangat sayang sekali kamu harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit dipercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan kamu tak sempat menonton pertu
... baca selengkapnya di Kisah Seribu Kelereng Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
ENJOY WITHOUT CONDITION
Sabtu, 21 Mei 2016
Dad Is My Hero
“Dad, kalau aku mau masuk tanpa salam bukan berarti Dad nggak tahu aku yang masuk kan” kataku.
“Tapi kan biar disiplin dan kamu bisa sopan” kata Dad-ku.
“Lagi-lagi disiplin, Lagi-lagi disiplin, Dad kalau Cintya sudah besar Cintya kan bisa disiplin, sopan, ramah seperti keinginan ayah” kataku pada ayah.
Aku lagi lagi dibilang Dad harus disiplin
Kenapa aku harus disiplin?
Aku kan besar nanti bisa disiplin
Semoga ayah berhenti menyuruhku disiplin
SHERILLA CINTYANA
DIVERSE VIEWPOINTS
Kamis, 19 Mei 2016
ENJOY WITHOUT CONDITION
Rabu, 18 Mei 2016
3 x 8 = 23
Sekuntum Bunga Kamboja
Seorang lelaki separoh mengayuh sepeda tua berpuluh-puluh mil jauhnya, bersandar di bahu angin jalanan yang panas, berkelok-kelok medan terjal dan sekarung beras mengiringi kayuhan sepeda tuanya, yang nampaknya agak sedikit lebih muda dibandingkan usianya.
Pagi buta menyambar keriputnya kulit lelaki separo baya hari itu, seolah tak heran dengan kebiasaannya membangunkanku dengan ketukan pintu pada pukul 3 pagi, inilah rutinitas keluarga lelaki paroh baya pada saat fajar menjemput. Ya, mencari batu kali yang tak seberapa untuk menambal beban hidup. Ia selalu bekerja dengan keras dan penuh syukur, tak pernah ia memaki nasip dan takpernah juga ia menyalahkan keadaan, semua dilakukannya dengan bahagia.
IILAH CARA TERBAIK ITUUU.. |
Angin semilir menusuk raga yang masih mengantuk namun keadaan mengharuskannya untuk pegi ke kali mencari batu untuk di jual, ini sebenarnya pekerjaan selingan lelaki paroh baya itu, disamping berkebun dan bertani. Namun lelaki paroh baya itu nampaknya sedang mengalami gangguan kesehatan, sehingga wajahnya nampak kuyu dan kadang nafasnya tersngal, bukan oleh asap, namun karena rentanya sang usia.
sesampai di sungai atau kali, selalu ia berdoa sebelum mengerjakan pekerjaannya. doa bagi lelaki paroh baya itu seolah adalah hidupnya yang lain, pekerjaan adalah doaku yang nampak dan berdoa adalah nafas kehidupanku. Begitulah yang menjadi keyakinan si lelaki paroh baya itu. Buah dari kegigihannya bekerja sudah bisa dirasakan, bukan hanya untuk dirinya dan almarhum istrinya melainkan juga bagi siapa saja yang pernah berjumpa dengan lelaki paroh baya itu.
suatu ketika, ada pemuda lapuk, Dalijo namanya, entah nama sebenarnya atau nama yang lain. Dia, Dalijo, lelaki muda yang mendekati usia empatpuluh tahun it, sangat berharap bisa berkenaan,bercakap dan kemudian belajar dari lelaki paroh baya itu tentang hidup, perjuangan, harapan dan kesetiaan. Karena tanpa diprokalamasikanpun, dunia bisa mengenal betapa lelaki paroh baya yang tidak memiliki lahan luas itu, bisa menyekolahkan anak-anaknya yang tiga itu sampai pada tahap sarjana. Dan anehnya, meski ketiga anaknya sudah dewasa dan mandiri, tetap saja lelaki paroh baya itu bekerja dan bekerja. Nampaknya diam bukanlah prinsip hidupnya..
meski agak panas, namun karena di bawah pohon awar-awar, suasana menjadi sejuk. di suasana sejuk bersamaan dengan gemericik air sungai gunung itulah, Dalijo berbincang. Ada pengalaman kehidupan yang akhirnya bisa membentuk mentalitas lelaki paroh baya itu hingga setia dengan hidup dalam segala pekerjaannya. Ada luka, ada penolakan, ada penghianatan, semua dirangkai dalam iman tulus kepada Sang Pencipta, bahwa akan sampai pada waktunya, semua orang akan mengalami keindahan.
"Bapak, sungguh, engkau manusia hebat, manusia langka yang pernah hadir di muka bumi ini..."Dalam keterpanaan yang takterbilang Dalijo berguman namun keras. Dan Lelaki Paroh baya itu menimpali...
"Sekarang yang penting bukanlah bekerja keras nakmas, namun juga meski bekerja dengan CERDAS. Bekerja keras tidak selalu cerdas, sementara bekerja Cerdas tidak harus keras..Namun saat ini masih banyak anak-anakmuda yang hanya bekerja keras tanpa sebuah kecerdasan" Kata lelaki paroh baya itu.. Dalijo semakin terpesona dan kemudian bertanya.
"Bapak, tolong tunjukan kepada aku ini, mana jalan menuju pekerjaan CERDAS itu.."Pinta Dalijo setengah merengek. Lelaki paroh baya itu tersenyum, kemudian berkata lirih..
"Kamu tinggal Klik tulisandi bawah yang berwarna ungu, ikuti saja, maka kamu akan menemukan sebuah model bekerja dengan Cerrdas, ikuti dan praktekkan sesuai apa yant diarahkan, niscaya kamu akun mengalami kelimpahan..
inilah JALAN HIDUP BERKELIMPAHAN itu..
Salam
Mbah'e Dalijo
CHALLENGES YOU FACE
Selasa, 17 Mei 2016
WHEN THE PRESSURE IS ON
Senin, 16 Mei 2016
Bersahabat Bermodal Kebijakan dan Takdir Tuhan
Namaku Veren, Veren Chandra tepatnya… Aku sangat kuper (kurang pergaulan) sehingga aku tidak pernah membuka hatiku untuk laki laki lain. Aku sekolah di SMA Cinta Nusantara 011
Pada saat pulang sekolah, di perjalanan aku mendengar banyak kericuhan. “wah, ada ribut apa tuh” batinku. “hah, ada yang mau mencoba untuk bunuh diri! Ya ampun gila banget ya tu orang” kataku. Ternyata ia seorang laki laki yang mencoba gantung diri.
“Hei, kenapa kamu mau bunuh diri sih apa bebanmu? Bolehkah aku untuk membantu?” Teriakku
“Tidak, kau tidak mengerti masalahku saat ini” teriak laki laki itu
“Mungkin aku tidak mengerti masalahmu tetapi aku hanya ingin mencoba menyelamatkanmu, sekarang katakan masalahmu” kataku.. Sementara itu orang orang yang berada disana terdiam.
“Oke, kalau kamu maksa, sekarang aku tidak memiliki orang tua, teman temanku menjauhiku, semua orang di sekitarku juga merasa asing denganku. apa kamu bisa menyelesaikan masalahku. tidak kan?” Kata laki laki tersebut
“Tidak, aku akui kalau aku tidak menyelesaikan permasalahanmu tapi…” kataku namun terpotong
“Apa yang telah ku bilang masalahku telah banyak sekarang
... baca selengkapnya di Bersahabat Bermodal Kebijakan dan Takdir Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
DECIDE YOU WILL
Minggu, 15 Mei 2016
Cinta
Aku bertanya apa yang membuat mereka bisa mempertahankan kisah cinta mereka sampai saat ini. Mereka tersenyum lalu..
Sabtu, 14 Mei 2016
BOLDLY YOU
Jumat, 13 Mei 2016
Aku Bisa Sendiri!
Rabu, 11 Mei 2016
QUICKLY RECOVER
Selasa, 10 Mei 2016
Melaksanakan, Tidak Sekadar Mengetahui dan Mengerti
AWARE OF YOUR ASSUMPTIONS
Senin, 09 Mei 2016
CRITICAL JUNCTURE
Sahabat Yang Pertama
Minggu, 08 Mei 2016
Semua Untuk Ayah
100% Customer Satisfaction
Jumat, 06 Mei 2016
Impian Angsa Kecil
“Engga terasa yah sekarang kita sudah kelas tiga dan sebentar lagi kita lulus.” ucap Dimas.
“Iya, nanti kita akan berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing”. Jawab Hilda.
“o ya, kalian mau melanjutkan kemana? Tanya maya.
Mereka pun menjawab secara bergiliran
“kalau saya mau kembali pulang ke kampung halaman saya, dan mencoba membantu orangtua saya disana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari” jawab dimas
“ciyee Dimas, tumben pinter, ha ha.. (mawar yang sengaja menggoda dimas) saya juga sependapat dengan kamu, saya ingin kerja dulu, jika uang nya sudah mencukupi saya ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi” jawab mawar
“kalian hebat, bagus sekali cita-cita kalian. Saya sangat mendukung kalian. Jika di Tanya saya mau melanjutkan kemana, saya ingin melanjutkan kuliah ke universitas yang saya inginkan. Dan kamu may, mau kemana?” saut Hilda
“saya ingin melanjutkan ke perguruan tinggi karena itu keinginan saya dan harapan orangtua saya.” Jawab maya.
Merekapun asyik berbincang-bincang tentang kelanjutan mereka setelah lulus nanti. Bel istirahat pun berbunyi, sudah saatnya untuk masuk kelas dan memulai belajar kembali.
“Hilda, ayo siapkan teman-temanmu.” Ucap guru Hilda di kelas.
“baik pak” jawab Hilda.
Hilda pun menyiapkan teman-temanya dan memberi salam kapada guru ada di kelas itu.
Wiro Sableng #50 : Mayat Hidup Gunung Klabat
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
INI SATU PEMANDANGAN yang mengerikan bagi siapa saja yang menyaksikan. Bagaimana tidak. Di malam buta ketika tak ada rembulan dan langit tidak pula berbintang, dibawah kepekatan yang menghitam gelap disertai hembusan angin mencucuk dingin, ditambah dengan turunnya hujan rintik-rintik, seekor kuda putih berlari kencang menuju puncak Gunung Klabat. Sambil lari binatang ini tiada hentinya keluarkan suara meringkik keras dari sela mulutnya yang berbusa.
Di atas punggung kuda putih itu membelin-tang sesosok tubuh yang sudah tidak bernyawa lagi. Sesosok mayat seorang lelaki separuhbaya berambut panjang sebahu dengan luka bekas bacokan pada pangkal lehernya. Sebagian wajah dan leher serta dadanya dibasahi oleh darah yang masih hangat tanda orang ini belum begitu lama menemui ajalnya.
Di belakang mayat yang membelintang di atas punggung kuda itu, duduk seorang perempuan berwajah bulat, berpakaian merah. Rambutnya yang panjang tergerak lepas dan berkibar-kibar ditiup angin. Perempuan inilah yang memacu kuda itu dengan segala kem
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #50 : Mayat Hidup Gunung Klabat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Kamis, 05 Mei 2016
UANG
Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh & bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin & terhormat atau terhina.
Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.
Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku, kakak dan adik beradu dan saling benci karena aku.
Tidak sedikit anak dan orangtua berselisih gara-gara aku.
Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku seperti Tuhan, bahkan kerap kali hamba-hamba Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan sudah pesan jangan jadi hamba uang.
Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?
Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.
Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat Saudara, tapi tidak mampu menambah umur hidup Saudara.
Kalau suatu hari Saudara dipanggil Tuhan, aku tidak akan bisa menemani saudara, apalagi menjadi penebus dosa-dosa Saudara. Saudara harus menghadap sendiri kepada sang Pencipta lalu menerima penghakiman-Nya.
Saat itu, Tuhan pasti akan hitung-hitunganan dengan Saudara, APAKAH SELAMA HIDUP Saudara MENGGUNAKAN aku dengan baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?
Dan ini informasi terakhir dariku: AKU TIDAK ADA DI SURGA
Jadi jangan cari aku disana.
Salam sayang,
UANG.
BEING HELPFUL
Rabu, 04 Mei 2016
Local Wisdom: Sing Jembar Segarane, Luaskan Lautanmu
Oleh: Agung Praptapa
Saya terkejut dengan datangnya telepon yang mengaku dari Gedung Putih. “Ini dari asisten pribadi Presiden Obama, beliau minta disambungkan pada Anda” kata suara seorang wanita dalam bahasa Inggris yang temponya dipelankan karena sadar sedang berbicara dengan seseorang yang berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Tentu saja saya setuju. Suatu kehormatan yang luar biasa ditelpon oleh seorang presiden Amerika. Dan ternyata benar, ini memang telepon dari Obama. Saya sangat kenal dengan suaranya, termasuk diucapkannya “kata-kata sandi“ yang sering kita jadikan sebagai guyonan. Saya cukup heran karena dia masih ingat dengan baik beberapa istilah yang sering kita gunakan saat itu. Setelah berbasa-basi dengan Obama karena sudah hampir 10 tahun kita tidak saling berjumpa, dia masuk pada pokok persoalan.
“Kamu kan orang jawa, saya ingin dengar saran kamu yang khas seperti kamu sampaikan sewaktu kamu masih di Amerika dulu” katanya. Saya jadi ingat, sewaktu sama-sama kuliah di Ameri
... baca selengkapnya di Local Wisdom: Sing Jembar Segarane, Luaskan Lautanmu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Harapan
“Iya, aku baik-baik aja kok..” Jawabnya.
Misa tidak terlalu mempercayai apa yang dikatakan oleh Nel. Jelas-jelas dia sering terlihat lemas, Dan Berhari-hari selalu Diare..
Selama 4 hari Nel absen sekolah. Dia terkena masuk angin dan sulit sembuh. Dan ketika Nel mulai masuk sekolah seperti biasanya, Misa menyadari keanehan lagi pada Nel. “Wah, Nel tambah kurus ya? kok bisa sih.. sejak kapan?”
“Ya begitulah.. aku juga kaget, Padahal makanku teratur.” Kata Nel sambil memakai baju olahraganya. “Lho Nel, kamu habis makan apa? lidahmu ada putih-putihnya tuh.. Nih, kaca!”
Nely baru sadar di lidahnya ada flek-flek putih. Flek-flek itu nampak jelas. “Ayo semuanya..! Buat 2 baris. Cepat!” Teriak pak Khoir, Guru olahraga. Semuanya melakukan pemanasan selama 5 menit. Dan mulai berhitung dari arah kanan. “Tu… wa…ga…pat! tu.. wa…ga.. pat! tu…..”
“Nely, Kamu nggak bersuara sama sekali! Ada apa?” Tanya pak khoir. “Eng.. ngak… pak.. Saya baik-baik aja.” Jawab Nely dengan wajah pucat.
“Kamu harus periksa ke rumah sakit Nel.. Dari minggu lalu kamu selalu seperti ini..”
“Baik pak kh..” BRUUK!
“Nely!?” Nel jatuh pingsan. Serentak teman-temannya dan pak khoir langsung mengangkat Nel ke UKS. Pihak sekolah menelepon orangtua Nel karena setelah berjam-jam Nel tak sadarkan diri di ruang UKS. Akhirnya setelah melihat keadaan anaknya, orangtua Nel memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
“Bilang apa Nel? Nggak mungkin kan kamu…” Misa tak mau melanjutkan ucapannya. Ia tak habis pikir, Sahabatnya yang cantik dan pintar ini, Nely Nurramdhani akan terjangkit penyakit yang sampai sekarang obatnya belum bisa ditemukan, yaitu penyakit..... Selengkapnya DISINI
Selasa, 03 Mei 2016
OFFER SERENITY
Senin, 02 Mei 2016
5 Fakta Sukses
-
Fenomena media sosial yang menggelora tanpa bisa dibendung, menjadikanbanyak orang menjadi was-was, kuatir dan bahkan sudah sampai k tah...
-
Setu Pahing 17 Desember 2022 BENINGE EMBUN ESUK II Samuel 7 : 23-29 Jabur 80 : 1-7, 17-19 Yokanan 3 : 31-36 “ Pramila sapunika P...
-
Selasa Legi 20 April 2021 BENINGE EMBUN ESUK Hosea 5 : 15- 6:6 Jabur 150 2 Yokanan 1 : 1-6 Mulane payo padha tetepungan lan mb...