Kemarau yang panjang menjadikan panas terasa menyengat ,
bahkan lebih terasa sangat menyengat. Akibat panas dan sengatannya, membuat
beberapa makluk serasa tidak kuat menghadapinya. Jika ia makluk hidup, maka ia
akan berjuang beradaptasi dengan panasnya alam dengan salah satu caranya
mengurangi dedaunannya.
Sementara manusia dengan segala kemampuan akalnya
membuat berbagai macam alat untuk menaklukan, atau setidaknya mengurangi
sengatan panasnya alam, dan memang berhasil.
Adalah sebuah tugu, sebagai penanda perbatasan desa. Panas
yang sangat menyengat menyebabkan dia tersiksa dan akirnya cat yang menghiasi “raganya”
terkelupas, sehingga menampilkan bentuk serta warnanya yang asli. Seseorang,
entah karena inisiatif sendiri atau karena proyek, sesaat sebelum musim
penghujan datang, memberi warna kembali ke tugu penanda itu. Entah berapa harga
poewarna itu, yang pasti di hari yang kemudian, tugu penanda di batas desa itu
berubah lebih cantik dan elok dari sebelumnya. Semua itu menjadikan siapa saja
yang memandang menjadi terkesima, heran dan kagum serta mengagumi keindahan
serta keelokan tugu penanda itu.
Dan musim hujanpun tiba, dengan segala curahan air serta
udara dinginnya. Semua terlena dengan rasa sukacita karena panas akan segera
tergantikan dengan sejuknya suasana. Tumbuhan mulai tumbuh di setiap
sudut-sudut tanah karena percintaan air dan benih yang menghasilkan tumbuhnya
benih yang tersebar di seluruh semesta. Semua seolah mencipta keindahan
semesta, dan melupa akan banya hal.
Air hujan yang membuat setiap benih menemukan cinta
sejatinya itu juga mengguyur tugu penanda yang belum lama di rias agar tercipta
keindahannya. Namun kekuatan polesan warna cat yang membuatnya nampaka elok
dalam beberapa saat sirna atau luruh oleh kekuatan alam yang mewakilkan air
hujan untuk “menguji” kekuatan hidupnya, sehingga yang nampakkemudian adalah
sosok tugu penanda batas desa yang kusam dan tidak menarik kembali.
Spiritualitas yang paling kokoh adalah jujur dan apa
adanya, jika spiritualitas itu terbangun dalam polesan-polesan ketidakjujuran,
maka serbuah alam semesta dengan segalam macam “amunisinya” akan mengembalikan
apapun substansi alam ini ke wujudnya yang asli. Siapapun anda, tampilah sesuai
dengan kapasitas diri anda, karena dengan tampil sesuai kapasitas dirinya anda,
anda akan menjadi lebih kuat untuk menghadapi gelora semesta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar