“…Biarkan keduanya tumbuh sampai waktu menuai…”.
Kalimat
di atas adalah jawaban Pemilik ladang yang disampaikan kepada para pekerjanya
yang mengusulkan agar ilalang yang tumbuh bersama gandung di lading itu dicabut.
Dan dialog dalam kalimat itu adalah sebuah perumpamaan yang dipakai Yesus untuk
menjelaskan kepada para pendengarNya tentang kerajaan Surga.
Pertanyaannya adalah, mengapa Yesus “membiarkan” ilalang
itu tetap tumbuh dan tidak mengijinkan pekerjanya mencabutnya? Jawaban
sederhana dari pertanyaan ini adalah supaya batang gandum tidak ikut tercabut
dan juga menghindari kesalahan, mencabut batang gandung dan bukannya mencabut
batang ilalang. Namun selain dua kemungkinan jawaban di atas, ada satu hal yang
menarik untuk dimunculkansebagai alternative jawaban terkait pengapa Ilalng
tetap diijinkan “hidup” bersama dengan gandum.
Jawaban itu adalah, agar batang gandum memiliki spirit
kompetisi hidup yang kokoh dan supaya melalui buahnyalah prestasi itu nampak.
Yesus nampak sekali ingin menyuntikkan spirit “persaingan” kepada para
pendengarnya, agar para pendengar sadar bahwa hidup ini adalah perjuangan dan
perjuangan selalu berhadapan dengan beraneka macam tantangan. Dengan adanya “ilalang”
di sekitar hidupnya, maka gandung terpacu untuk bertahan hidup, terpacu untuk
memenangkan persaingan dan akhirnya melalui buahnyalah siapa gandum dan siapa
ilalang terlihat.
Di sini vonis-vonis awal tidak diijinkan oleh Yesus. Yesus
memberikan kesempatan kepada siapa saja menikmati hidup, hanya diakhir masa
kehidupan itulah, hadiah akan membuktikan siapa dirinya yang sebenarnya.
Dari narasi gandum dan ilalang ini, paling tidak kita
bisa menarik beberapa pelajaran hidup dalam iman. Jangan cepat menghakimi,
jangan manja dengan ingin “hidup sendiri” tanpa tantangan dan juga tunjukanlah
buah kehidupan, bukan hanya “pohon” yang sulit dibedakan, antara iallang dan
gandum. Melalui renungan ini, paling tidak pembaca semua bisa menilai dirinya
sendiri, gandumkah atau ilalangkah? Suka menilai dari pohon saja ataukah sabar
menunggu buahnya?
Selamat Hari Minggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar