“SSSSTTTT……RETSLETINGMU
KEBUKA!!!!”
Tidak sempurna dalam menggunakan
pakaian merupakan pengalaman yang hampir semua manusia pernah mengalaminya.
Entah itu kancing baju yang tidak sesuai, kancing baju yang kebuka satu,entah
itu krah yang kurang pas,atau juga retsleting yang belum tertutup. Memang tidak
semua posisi pakaian sensitive,namun ada juga yang sensitive. Semisal,seorang
laki-laki yang dalam sebuah acara formal tidak menutup retsleting celananya
dengan rapat atau perempuan yang kancing bajunya terbuka satu dan itu di dada,pasti
yang melihat akan merasa risih. Nah,untuk mengingatkan sering terbentur banyak
persoalan. Jika belum kenal bisa menjadi repot,namun jika sudah kenal bisa jadi
riskan juga. Kalau mau disampaikan vulgar,tidak enak rasa,namun jika tidak
disampaikan juga semakin tidak enak. Maka,satu-satunya jalan adalah mengajaknya
menyingkir lalu diberi tahu tentang keadaan yang sebenarnya. Itulah “Alat”
mengingatkan sahabat demi sebuah kebaikan.
Seni mengingatkan, itulah sesuatu yang
menarik untuk kita kaji dan renungkan. Mengingatkan itu hal yang baik,namun
jika disampaikan tidak dengan cara yang baik,bisa jadi hasilnya juga tidak akan
baik. Seni mengingatkan itu amat penting. Dengan seni mengingatkan yang baik
dan indah,maka yang diingatkan tidak merasa dipermalukan sedangkan yang
mengingatkan juga tidak sedang membuka aib sahabat ataupun orang lain. Hal
itulah yang dulu diajarkan Yesus. Sebuah seni mengingatkan yang teramat cerdas.
Mengajak bicara empat mata,langkah pertama, sebuah model pendekatan personal
dan kekeluargaan. Jika ini gagal,mengajak saksi satu orang. Inipun sebuah
langkah bijak demi kebaikan bersama. Jika dengan aksi masih juga tidak
berhasil,maka diserahkan ke komunitas demi kebaikan bersama,dan jika ini juga
gagal,berarti orang tersebut memang tidak mau untuk dikasihi,tidak mau diberi
informasi baik demi dirinya. Jadi,ya biarkan saja dia.
Dalam kehidupan kita yang bersama
dengan yang lain ini, sudah menjadi kemestian untuk saling menyapa dan
mengingatkan,demi kebaikan bersama. Kesalahan dan kekurangan merupakan
kewajaran tiap-tiap manusia. Dan wajar pulalah untuk saling mengingatkan,
justru akan menjadi tidak wajar jika tidak diingatkan.Belajar dari Seni dan
Strategi Yesus mengingatkan orang yang bersalah,hendaknya kita semua bisa
memetik pengalaman indah dan kemudian mempraktekannya. Selamat Berjuang
Mengingatkan dengan seni indah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar